Disadari atau tidak, kalimat yang kita lontarkan pada atasan memberi pengaruh cukup besar pada perkembangan karier. Bila kalimat positif yang sering Anda ungkapkan, percayalah, kesempatan promosi tidak akan pernah lepas dari genggaman. Sebaliknya, bila kalimat negatif yang keluar maka promosi pun enggan mampir pada Anda. Nah, agar Anda tak terpeleset gara-gara salah bicara, simak 10 kalimat yang terlarang diucapkan pada atasan.
"Pekerjaan ini tak bisa dilakukan"
Semua hal adalah mungkin. Jika Anda mengatakan, sesuatu tidak mungkin Anda lakukan, kalimat ini adalah harga mati. Atasan akan mendapat kesan, bahwa Anda mudah menyerah dan tidak maksimal dalam berusaha. Sebelum mengeluh, coba selidiki tujuan atasan memberikan tugas itu, apa yang sebenarnya diinginkan atasan. Meskipun target yang diinginkan tidak mungkin tercapai, lebih baik Anda komunikasikan mengenai tantangan yang dihadapi ini dan mendiskusikan solusi untuk mengatasi tantangan tersebut.
"Saya tidak suka tugas ini"
Ketika bekerja, mungkin saja Anda mendapat tugas yang disukai atau tidak disukai. Namun, apa pun kemungkinannya, semua itu tetap tugas yang harus dikerjakan. Jika Anda menolak tugas atas dasar rasa suka dan ketidaksukaan, Anda akan terlihat sebagai orang yang suka pilih-pilih tanggung jawab, manja, dan tidak siap menghadapi dunia pekerjaan. Nantinya, Anda akan semakin tersingkirkan dari kerja tim dan tanggung jawab lebih besar. Sebab, atasan tak mau mengambil risiko menghadapi penolakan Anda atas tugas yang diberikan.
"Ini tak termasuk dalam deskripsi pekerjaan saya"
Selama yang diminta untuk lakukan tidak jauh dari lingkup kerja perusahaan, sebaiknya jangan mengatakan kalimat ini kepada atasan. Sekarang ini, perusahaan menginginkan kerja tim dan fleksibilitas dari karyawan mereka, yang kadang menuntut pekerjaan di luar tugas sehari-hari, untuk meraih target. Jika Anda pikir tugas tersebut adalah ide yang buruk, coba jelaskan dengan alasan yang tepat mengenai pekerjaan tersebut lebih baik dikerjakan oleh orang lain. Hal ini lebih efektif daripada kalimat di atas.
"Ini bukan salah saya"
Kalimat ini justru membuat atasan tidak mempercayai Anda dan terkesan Anda lebih senang melimpahkan kesalahan pada orang lain daripada mencoba bertanggung jawab. Jika memang menjadi kesalahan dalam tim, akuilah bersama lalu berikan solusi untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan hal ini akan lebih simpatik di mata atasan. Bila yang terjadi adalah kesalahan individu, dan kebetulan tidak disebabkan oleh Anda, coba jabarkan bukti bahwa Anda telah mengambil langkah yang benar.
"Belum dikerjakan"
Atasan mengharapkan tugas dilakukan secepat mungkin setelah diberikan. Jika "belum" adalah jawaban Anda, akan membuat atasan Anda kecewa dan ia akan mengira bahwa Anda suka menunda pekerjaan. Atau menganggap justru posisi yang diberikan terlalu tinggi. Meskipun tugas tersebut belum selesai, beri jawaban mengenai kemajuan yang telah dilakukan dan target Anda untuk menyelesaikan tugas tersebut.
"Saya tidak mengerti"
Sesekali menanyakan kembali tugas yang telah diberikan atasan, boleh saja. Namun, jika sering kali membuat Anda terlihat kurang memerhatikan perkataan atasan, hal ini akan mengurangi poin Anda ketika tiba saatnya evaluasi untuk promosi jabatan. Apabila ingin menghindari kesalahpahaman mengenai tugasnya, coba ulangi pemahaman yang Anda terima. Hal ini lebih jelas dalam menggambarkan tingkat pemahaman Anda.
"Saya sudah tahu, tak perlu diajari"
Mungkin Anda ingin menyampaikan bahwa Anda paham mengenai tugas yang diberikan dan cara yang harus dilakukan. Namun, kalimat ini akan menyinggung bagi atasan yang mendengarnya. Lagipula, kalimat seperti ini cenderung menggambarkan orang yang keras kepala dan tidak bersikap terbuka terhadap kritik dan kurang berusaha memperbaiki diri.
"Pekerjaan ini sungguh melelahkan"
Intinya adalah, jangan mengeluhkan mengenai pekerjaan kepada atau di hadapan atasan. Hal ini membuat Anda terlihat kurang dewasa, kurang mampu untuk diberikan tanggung jawab lebih besar dan tidak tangguh. Hal ini memperkecil kemungkinan Anda untuk meraih promosi jabatan karena atasan menjadi ragu-ragu terhadap kemampuan Anda.
"Kenapa si X mendapat pekerjaan yang lebih mudah?"
Iri hati kepada rekan kerja akan menyebabkan atasan berpikir bahwa Anda tidak suka mendapatkan tanggung jawab lebih besar. Atasan akan berpikir bahwa Anda tidak menyukai tantangan yang biasanya pada posisi lebih tinggi. Lagipula, pernyataan ini seolah-olah menanyakan kebijakan yang diberikan atasan, padahal mungkin sebenarnya atasan memiliki tujuan lain ketika memberikan tugas itu.